#WisataKuliner - Kapurung Makanan Khas Kampung Bugis

0
3243
Halaman:
Sertakan sumber dengan jelas jika ingin mencopy. Selalu cek tanggal, karena mungkin ada beberapa artikel lama yang belum disesuaikan dengan fakta terbaru

Kapurung Makanan Khas Kampung Bugis Masih seputar kuliner Sulawesi Selatan. Kali ini saya mencoba mencicipi makanan khas ternikmat masyarakat Bugis, "lebih pasnya karena terpaksa :D" tepatnya di Belopa, Luwu, Sulawesi Selatan, sekitar 6 jam dari Makassar. Lumayan dekat bila hendak ke Toraja, sekitar 2 jam perjalanan.

Kapurung Makanan Khas Kampung Bugis
Kapurung Makanan Khas Kampung Bugis

Coto dan Konro mungkin sudah tidak asing di telinga orang non sulawesi, masakan tersebut sekarang sudah tersebar hampir di seluruh Indonesia. Tentunya di beberapa daerah perlu disesuaikan, mengingat tidak semua lidah orang sama.

Sebenarnya saya kurang begitu tertarik, mengingat sebelumnya saya pernah mencoba mencicipi Coto di Belopa dan saat itu saya langsung mual-mual karena aroma daging kambing yang begitu menyengat. Entah bagaimana cara memasaknya, sehingga saya terpaksa tidak mampu memakannya meskipun sudah saya beri banyak irisan jeruk, aromanya masih saja menyengat.

Karena pagi belum sarapan, akhirnya kami mencoba untuk mencari makan di sekitar kompleks kantor Bupati Belopa. Sayangnya, tidak ada warung yang buka di area kompleks kantor Bupati Belopa, karena saat itu hari Minggu.




Rumah Makan Wija to Luwu Belopa-Kapurung Makanan Khas Kampung Bugis

Alih-alih kami ingat, di sebelah Bank Sulsel Belopa, ada sebuah rumah makan "??Wija to Luwu?". Daripada jauh-jauh, kami pun mampir untuk makan. ??Menyediakan Kapurung, Kopi, Es Teh dll.

Warung saat itu sepi. Ketika kami masuk, kami langsung memesan nasi.

"Maaf mas, di sini tidak ada nasi, adanya kapurung" Kata mbaknya menjelaskan

"Ya udah mbak, kapurung saja. Tapi pake nasi ya"

Mbaknya tersenyum. "Sudah pernah makan kapurung sebelumnya? Biasanya ngga pake nasi, karena sudah ada sagu di dalamnya"

"Belum mbak" Jawab temanku.

"Rasanya mungkin agak aneh lho mas"

Teman saya karena mungkin saking laparnya sambil nyengir langsung jawab

Artikel Terkait :  #TravelStory Mengunjungi Kota Sejarah Ende Flores Nusa Tenggara Timur

"Ngga papa lah mbak, wong tinggal nelan saja"

Kami pun memesan Kapurung Udang.

"Kapurung". Makanan khas ter-enak menurut lidah masyarakat bugis, penduduk lokal-belopa-sulawesi selatan. Berbahan daun melinjo, kacang panjang, terong, jagung, rebung, pisang, waloh (labu yg biasa dikolak), udang trkadang ayam. Tidak ada nasi, karena dlm kapurung sendiri sudah ada sagu. Pengen mencoba

Lumayan cukup lama ternyata, bahkan saya sudah makan jagung rebus 3 buah, kapurung belum siap.

Akhirnya Kapurung Udang pun datang.

Ada Ikan, Nasi, dan tentunya Kapurung dalam mangkuk. Aromanya sungguh benar-benar sesuatu banget, aroma khas rempah-rempah, sayur, dan bumbu-bumbu segar lainnya membuat saya menelan ludah.

Dalam kapurung ada daun melinjo, kacang panjang, terong, jagung, rebung, pisang, waloh (labu yg biasa dikolak) dan Udang.

Saya pun mencoba untuk mencicipinya. Dan tada,,,

Lagi-lagi perut saya langsung mual karena udangnya belum benar-benar masak. Lidah saya tidak bisa mentolelir rasa mentah udang.

Tidak ada rasa yang menonjol, asin, manis, pedas, gurih campur aduk. Sehingga saya kesulitan menggambarkannya. Tidak manis seperti gudeg, namun ada manis sedikit. Pedas, asin, gurih juga begitu, jadi seperti tawar.

Harusnya dengan aroma yang begitu sedap, rasanya paling tidak mendekati.

Sedikit-demi sedikit saya memakannya. Memang benar, sagunya tinggal nelan karena memang seperti jelly. Tidak perlu dikunyah.

Saya bilang ke teman saya "??Ndang dientekne, wong kari ngulu"? kurang lebih artinya "?Ayo habisin,, wong tinggal nelan?"

Walhasil, kami tidak mampu menghabiskannya, telpon temen "Bro, ini ada kapurung, buruan kesini, sayang jika tidak dimakan"

Tak lama ia datang, dan kamipun dibuat heran. Ia mampu menghabiskan kapurung tersebut, itupun masih bilang ??Enak sekali mas" Hahhhh?~**&*@$???

Tertarik???

Dedicated for : Nirma, Putri, Mala n of course, yudo mamen n azmy

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.