Ubi Cincang khas Ende Flores Nusa Tenggara Timur. Mengunjungi Ende - FLores tidak lengkap tanpa mencicipi kuliner Ende. Saya tidak lama di Ende , dan itu bukan turis,,, saya bekerja di sebuah perusahaan konsultan. Selama 6 bulan, mungkin tidak cukup untuk dapat memberitahu Anda tentang Ende - Flores . Masih banyak yang belum saya jelajahi.
Terus terang saya belum sempat merasakan masakan khas Ende. Namanya "Ubi Cincang". Ubi cincang ini adalah sejenis makanan dari ubi yang diparut sebelumnya, kemudian dikukus selama 1 jam. Makanan yang mengandung karbohidrat ini tidak ditambahi oleh bumbu apapun. Betul betul rasa yang original dari palawija. Bisa dijumpai di jalan Gadjah Mada, RK Saraboro, kota Ende.
Biaya hidup di Ende dan seluruh daratan Flores, lebih mahal dari Jawa. Untuk makan di luar, paling tidak harus membayar Rp. 25.000, - untuk satu porsi ayam bakar biasa dan segelas es teh manis. Banyak nelayan di sini, tapi harga ikan bakar lumayan mahal sekitar 35-50 ribu. Di kampung saya, seporsi ikan laut bahkan tidak sampai 25 ribu
Saya biasa makan di Nano-Nano. Restoran seafood, pemiliknya dari Malang. Rumah makan Nano Nano terletak di Jalan Gatot Subroto, rasanya khas masakan jawa, bisa dirasakan dari sambal dan cah kangkungnya. Nano-Nano di Ende bisa saya rekomendasikan kepada Anda untuk mengajak rekan maupun keluarga menikmati makan malam. Mahal??? kalau saya bilang memang mahal, tapi sesekali bolehlah.
Untuk masakan Padang,,, dulu ada rumah makan langganan saya, Roda Baru Restaurant Padang yang terletak di Jl. Kelimutu - Flores ?? Ende .
Jika tidak ada masalah dengan uang, Sari Alam Padang Restaurant di Jalan Gatot Subroto Ende cocok untuk Anda. Tersedia Free Wifi
Tidak banyak pilihan, itulah yang saya rasakan. Untuk yang lebih murah, ada di Jalan Ahmad Yani Ende, orang-orang biasa menyebut jalan bawah. Di depan Hotel Ikhlas ada rumah makan padang yang murah,,, sangat cocok untuk Anda berkantong tipis.
Jika Anda suka warteg, tidak ada salahnya mencicipi Warung Tegal di kawasan Pasar. Mirip dengan yang lain, meskipun tidak selengkap di Jawa.
Warteg di depan hotel H. Mansyur, jika tidak salah di Jl.Kemakmuran - Mbongawani - ende, pengunjung ramai,,, tapi sayangnya,, di mana kurang luas, sehingga itu penuh ketika banyak pengunjung.
Bagi anda yang suka nongkrong di Cafe,,, datang saja di Lapangan bawah, orang menyebutnya Lapangan Perse. Ada banyak kafe dengan pemandangan laut.
Ada sebuah taman di mana presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno sering merenung di pengasingannya di Ende. Taman tersebut diberi nama dengan nama "TAMAN RENUNGAN" (Taman refleksi). Dikatakan bahwa di tempat itulah Sukarno mendapat falsafah Pancasila Bhineka Tunggal Ika.
Bila anda menyukai Sate?? Hemmm,,,, kunjungi saja Warung Sate Bangkalan di Jalan Ahmad Yani Ende,, atau di daerah Lapangan Perse Ende. Saya jamin Anda akan puas.
Jagung bakar dapat anda nikmati dimalam hari di Lapangan Perse Ende, sambil menikmati pantai yang indah.
Buat teman-teman saya di Ende:
- Nisrina, Badiya, Oma dan keluarga di perwira - Ende
- Pastor Frans Puty, Lino, Vincent Renggi, Sendy dan temen2 di Samsat Ende. -
- Bapak Oemar atas wacana dan saran dari hidupnya
Ubi Cincang khas Ende Flores. Ubi Cincang khas Ende Flores. Ubi Cincang khas Ende Flores. Ubi Cincang khas Ende Flores