Mengunjungi Kota Sejarah Ende Flores Nusa Tenggara Timur. Perjalanan kali ini saya menjadi pendamping / konsultan di salah satu kantor dinas Kabupaten Ende.
Sekitar 6 bulan saya tinggal di Flores. Tepatnya di Kota Ende. Tempat dimana Presiden RI pertama, Soekarno pernah diasingkan. Tempat bersejarah tersebut terletak di Jl. Perwira.
Harga tiket pesawat waktu itu sekitar 1,5 juta dari Jakarta ( sekitar tahun 2009). Transit ke Juanda-Surabaya, El Tari Kupang dan dengan pesawat sedang terbang ke bandar udara H. Hasan Aroeboesman- Ende. Dinamakan bandar udara H. Hasan Aroesboesman karena tanah yang dipakai untuk bandara adalah hibah dari Bupati H. Hasan Aroesboesman. Dengan waktu tempuh perjalanan sekitar 2 jam.
Pertama kali ke flores saya membayangkan kota yang luas dengan hamparan padi dan padang sabana, namun saya keliru, daratan flores adalah pegunungan yang memanjang dari Manggarai Barat-Labuan Bajo sampai Maumere-Sikka.
Bandara H. Hasan Aroesboesman terletak di kota, jika tidak membawa barang bawaan yang banyak, kita bisa berjalan kaki untuk melemaskan kaki dan menghilangkan jenuh karena perjalanan. Angkutan umum yang hanya ojek dan travel yang siap mengantarkan anda sampai tujuan.
Penginapan - Mengunjungi Kota Sejarah Ende
Tidak perlu bingung mencari penginapan di Ende, sudah tersedia banyak penginapan. yang paling dekat dengan bandara adalah Hotel Ikhlas. Keluar dari bandara ada simpang lima, belok kiri sekitar 20 menit jalan kaki. Terletak di Jl, Ahmad Yani, penduduk lokal biasa sebut "jalan bawah". karena memang ini jalan yang paling bawah, diantara 3 jalan utama. Dengan tarif mulai dari 40-250rb waktu itu.
Jika menghendaki yang lebih bagus ada hotel Grand Wisata di Jl. Kelimutu Ende, ada kolam renang dengan ukuran sedang.
Ada juga hotel yang dekat dengan Jl. Perwira, tempatnya yang luas dan parkiran yang aman biaisa digunakan oleh pedagang dan pekerja swasta yang sekedar bermalam di Ende.
Transportasi - Mengunjungi Kota Sejarah Ende
Walaupun di Ende tidak ada bus maupun taksi, namun jangan khawatir jika hendak jalan-jalan di Ende. Tersedia ojek dan angkutan kota yang siap mengantar kemanapun anda pergi. Tidak ada jalur khusus untuk setiap angkot. Tarifnya menyesuaikan dengan jarak yang ditempuh. Yang pasti tidak akan membuat kantong jebol. Alangkah baik jika bertanya kepada petugas hotel.
Kuliner - Mengunjungi Kota Sejarah Ende
Terus terang saya belum sempat merasakan masakan khas Ende. Namanya Ubi Cincang. Ubi cincang ini adalah sejenis makanan dari ubi yang diparut sebelumnya, kemudian dikukus selama 1 jam. Makanan yang mengandung karbohidrat ini tidak ditambahi oleh bumbu apapun. Betul betul rasa yang original dari palawija. Bisa dijumpai di jalan Gadjah Mada, RK Saraboro, kota Ende.
Bersambung,,,,