Nasruddin mencari jarum Seri Humor Sufi Nasrudin

0
3978
Halaman:
Sertakan sumber dengan jelas jika ingin mencopy. Selalu cek tanggal, karena mungkin ada beberapa artikel lama yang belum disesuaikan dengan fakta terbaru

Nasruddin mencari jarum Seri Humor Sufi Nasrudin. Panarung, 24 Ramadhan 1432H

Seri Humor Sufi Nasruddin
Seri Humor Sufi Nasruddin

Suatu ketika Nasruddin   tampak kebingungan di depan rumahnya. Ia celingukkan seperti sedang mencari sesuatu.

Lantas seseorang pria bertanya kepadanya "Sedang apa engkau Maula????"

Nasruddin   menjawab, "Aku sedang mencari jarumku yang hilang"




Pria itu bertanya lagi, "Apakah sudah ketemu?"

"Belum" Jawab Nasruddin

"Dimana hilangnya jarum itu?" tanya pria tersebut.

"Di dalam kamar, aku sudah mencari-cari di kamar tapi tidak ketemu, karena gelap, akhirnya ku cari di depan rumah yang terang benderang"

Sang pria , "....@#$@@####...??????????"

Yang saya dibuat terheran-heran,,,, sekaligus bersyukur,,,,

Analogi semacam tersebut tidak mungkin dibuat tanpa tujuan, pastilah mengandung filosofi kehidupan.

Yang pasti tidak semua orang langsung bisa memahaminya.

Kadang membutuhkan proses kehidupan secara langsung. Tidak bisa hanya sekedar membaca terus bisa faham

Mungkin itu sebabnya Khidir AS mengajak Musa Kalimullah dalam perjalanannya, dan bukan dengan memberi fatwa secara langsung.

Bertahun-tahun lalu saya dan mungkin anda telah membaca cerita tersebut.

Berkali-kali telah dibaca dan seakan-akan tidak bosan.

Namun saya baru bisa memahaminya beberapa bulan lalu.

Saya sering merenung, melihat upaya orang-orang dalam mengatasi masalah yang dihadapi.

Artikel Terkait :  Sebaiknya Berjalan Kaki Saja Seri humor sufi Nasruddin

Ada yang benar2 pasrah seakan-akan putus asa, banyak pula yang berdoa tanpa berusaha,,,

tidak sedikit yang hanya berusaha tanpa berdoa.

Ketika mendapat masalah yang pelik,,,

seringkali dari kita, termasuk saya sendiri keluar dari jalur yang seharusnya kita jalani.

Kita sering dan senantiasa tidak mengetahui sumber dari masalah yang kita hadapi.

Kita hanya mengira dan menerka bahwa sumbernya adalah ini,,, itu,,, bla,,, bla dll.

Ketika kita mengira sudah mengetahui sumbernya,, dengan tidak sengaja itu sangat menentukan pilihan selanjutnya.

Karena hati kita gelap akhirnya kita mencari jalan keluar yang terlihat terang benderang,

padahal yang terang benderang belum tentu bisa membantu kita memecahkan masalah.

Bagaimana mungkin nasrudin bisa menemukan jarumnya di luar rumah padahal hilangya di dalam kamar????

Walaupun diluar terang benderang,,, Nasruddin tetap tidak akan pernah menemukan jarumnya!!!

Nasruddin akan menemukan kembali jarumnya jika ia tetap mencarinya di dalam kamar.

Ia harus menyalakan lampu kamar agar bisa menyinari kamarnya.

.................................................................................................................

Wahai putraku,

Hatimu sangat gelap,,, kemungkinannya kecil sekali engkau bisa menyelesaikan masalah dengan bijak.

Engkau harus mencari penerang hati...

Carilah Guru hati....

Dengarkan nasihat dan fatwanya....

Lisan Guru adalah nasi untuk hatimu.....

Yang bisa menerangi kamar di hatimu...

Di sanalah kunci hidup dapat engkau temukan...

 

Jangan lupa tinggalkan komentar ya gais

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.