Keindahan Alam Flores. Suatu ketika temen saya Muhammad Al fatih - penduduk asli Nagekeo - Mbay) berkata "Mas, banyak orang bilang, Pulau Flores juga dikenal dengan nama Nusa Nipa (Pulau Ular). Kenapa disebut Nusa Nipa??? Jika sudah pernah melakukan perjalanan antar kota di Pulau Flores, mungkin anda akan menganggukkan kepala dan mengiyakan Pulau Flores disebut dengan Nusa Nipa.
Suatu hal yang sangat saya sukai dari flores adalah rute jalannya. Dari Ujung Kulon (Labuan Bajo) sampai dengan Maumere (Sikka), tidak pernah bosan memandangi indahnya pemandangan alam. Antara curamnya jurang dan tingginya tebing. Sejuknya udara perbukitan dan sepoi-sepoi angin pantai.
Jalannya yang berkelak-kelok sungguh merupakan suatu daya tarik tersendiri bagi saya. Bagaimana tidak, hampir 90% jalan protokol di Flores berkelak-kelok. Jika di Jakarta mungkin sesorang sopir bisa sangat lihai dengan sempit dan padatnya jalanan. Lain halnya di flores,,, seorang sopir akan dituntut extra hati2. Antar tabrakan dengan mobil di tikungan atau masuk jurang. Para sopir travel di Flores memang mahir, saya akui. Mungkin karena setiap hari lewat, jadi sudah hafal.
Ada 6 Kabupaten di Flores, beberapa di antaranya kabupaten pemekaran. Labuan Bajo (Manggarai Barat), Ruteng (Manggarai), Borong (Manggarai Timur), Ngada (Bajawa), Mbay (Nagekeo), Ende dan Sikka (Maumere).
Daya tarik wisata sampai terakhir saya di sana belum dikembangkan dengan baik. Kebanyakan orang hanya mengenal Labuan Bajo dengan keindahan pantainya. Atau pulau Rinca dengan hewan endemik-nya "Komodo".
Padahal masih ada Bajawa dengan pemandian Air Panasnya (Soa) ataupun Ende dengan Danau Tiga Warna (Kelimutu), terlebih Riung dengan wisata lautnya yang menawan. Kelebihan flores adalah wisata alam yang indah, pantai dan hampir seluruh daratan flores adalah bukit.
Biaya Hidup - Keindahan Alam Flores
Biaya hidup memang tidak semurah di Jawa, sebab memang hampir semuanya di datangkan dari jawa.
Untuk menyusuri indahnya pulau Flores, anda bisa menggunakan jalur udara atau pun Laut. Bandara telah ada di tiap Kabupaten (kecuali yang pemekaran), Labuan Bajo, Bajawa, Ende dan Sikka.
Saya sarankan anda memulai perjalanan dari Labuan Bajo. Transit di Bali baru kemudian melanjutkan perjalanan ke labuan Bajo. Ada banyak penginapan di tiap kabupaten dengan tarif yang murah (di bawah 500 rb/malam).
Penginapan - Keindahan Alam Flores
Di Ende malah ada losmen yang hanya 40 ribu/malam. Singgah di tiap kabupaten dan menikmati pesona nuansa alam flores. Yang kurang mungkin bagi saya adalah wisata kuliner dan cindera mata.
Saya biasa di ajak melaut, setelah itu ikan-nya dibakar,,, tidak ada cara khusus dalam memasak. Pola pikir penduduk malah masih ada yang sangat sederhana sekali. Saya heran dan kagum, di tengah asyiknya melahap ikan bakar, seorang dari mereka bilang "Kita hidup begini mas, cari ikan untuk sekolah anak sisanya untuk kita makan dan minum bersama, tidak susah2". Sangat simple, tanpa ada iri, ataupun tamak akan dunia.
Penduduk lokal biasa membuat minuman beralkohol hasil suling sendiri. Biasa mereka sebut "moke" atau "sopie" kalo di daerah jawa hampir sama dengan "arak jowo". Di sini minuman keras legal. Sangat mudah mencari minuman yang mungkin di daerah tertentu dilarang keras diperjualbelikan.
Satu hal lagi,,, Masyarakat setempat sangat identik dengan musik dengan irama yang agak cepat dan semangat. Sangat jarang saya mendengar lagu Flores dengan tema kesedihan. Banyak sekali musik2 lokal yang bisa kita dengar di setiap angkot dengan suara benar2 nge-bass.....
Keindahan Alam Flores
One time my friend Muhammad al-fatih - Native Nagekeo - Mbay) said: "Mas, many people say, the island of Flores is also known as Nusa Nipa (Snake Island). Why is called Nusa Nipa? If you've ever traveled between cities on the island of Flores, maybe you will nod his head and said yes Flores island called Nusa Nipa.
One thing that I love about Flores is the route path. Of Ujung Kulon (Labuan Bajo) to Maumere (Sikka), we will not get bored looking at the beautiful natural scenery. Between steep cliffs and high bluffs. Hills and the cool air breeze wind shore.
The road that meanders really is a special attraction for me. How not, nearly 90% of the protocol on Flores street meanders. In Jakarta, maybe someone can be very astute driver with a narrow and congested streets. Another case in flores,,, a driver must be very careful. Between collision with a car at the corner or into a ravine. The drivers travel in Flores are good, I admit. Maybe because every passing day, so it was memorized.
There are 6 districts in Flores, some of which district the division. Labuan Bajo (West Manggarai), Ruteng (Manggarai), Borong (East Manggarai), Ngada (Bajawa), Mbay (Nagekeo), Ende and Sikka (Maumere).
Tourist attraction until my last there has not been well developed. Most people only know of Labuan Bajo with beautiful beaches. Or Rinca island with its endemic animals "dragons".
Though there are still Bajawa with heat bath water (Soa) or to Lake Three Colors Ende (Flores) - famous with Kelimutu, especially Riung with charming sea travel. Excess flores is a beautiful natural attractions, beaches and almost the entire mainland of Flores is a hill.
To down the beautiful island of Flores, you can use an air or sea. Airports have been there in every district (except the expansion), Labuan Bajo, Bajawa, Ende and Sikka.
I suggest you start the trip from Labuan Bajo. Transit in Bali and then continue the trip to Labuan Bajo.
There are many hotels in each district with a low rate (below Rp, 500 000 / night). In Ende flights instead there is only Rp. 40 thousand / night.
Stopover in each district and enjoy the charm of the natural feel of Flores.
Which is less likely for me is culinary tourism and souvenirs. I used the invite to go to sea to catch fish, after which the fish was burnt,,, there is no special way of cooking.
The mindset of the people even there are still very simple. I am surprised and amazed, in the midst of the fun of eating grilled fish, one of them said "We live like this mas, looking for fish to rest for our children, eat and drink together, not complicated". Very simple, no envy, nor greedy for the world.
The natives used to make alcoholic beverages distilled the results of its own. They commonly call "Moke" or "sopie" if in the area of ââJava is almost the same as the "wine Java". Here the legal liquor. It's easy to find a drink that may be in certain areas of commercial use is strictly prohibited.
One more thing,,, The local community is synonymous with the music with rhythm and enthusiasm rather quickly. Very rarely do I hear the theme song Flores with sadness. Lots of local musik2 that we can hear on any public transportation with a sound completely nge-bass ... ..
continued
Cost of living is not as cheap as in Java, because it is almost everything to come from Java.