Manakah yang paling aman belanja Bukalapak, Tokopedia, Blibli atau lazada?

5
20292
Halaman:
Sertakan sumber dengan jelas jika ingin mencopy. Selalu cek tanggal, karena mungkin ada beberapa artikel lama yang belum disesuaikan dengan fakta terbaru

Manakah yang paling aman belanja Bukalapak, Tokopedia, Blibli atau lazada? Oke sob, belanja saat ini memang jamannya pake jari n handphone. Mau tidak mau, suka atau tidak, cara belanja akan mengikuti jaman, walaupun belanja di pasar tradisional jauh lebih bermanfaat dan lebih aman.

Lalu diantara toko online yang saat ini sedang booming, Manakah yang paling aman belanja bukalapak, tokopedia, blibli atau Lazada? dan satu lagi shopee yang gratis ongkir. 

Informasi umum yang harus diketahui belanja Bukalapak, Tokopedia, Blibli atau lazada?

Model perdagangan secara online ada banyak, namun bisa dikategorikan menjadi 3 jenis

  1. Dagang online milik sendiri dan lapak sendiri. Mereka berdagang punya lapak sendiri (situs sendiri) dan barang yang mereka jual memang milik mereka sendiri. Ibaratnya ini toko kelontong/toko baju di ruko milik sendiri. Ini sistem paling singkat Pedagang -> Pembeli. Sistem ini biasanya dipakai oleh toko online yang sudah memilik brand terkenal atau biasanya distributor / grosir.
  2. Dagang online nebeng lapak. Pedagang menyewa lapak dari penyedia situs jual beli online, ini mirip seperti di pasar2 nyata, dimana pedagang menyewa tempat lalu menaruh barang dagangan di tempat tersebut. Penyedia lapak hanya menyediak lapak, mengelola dan menjebatani saja tanpa ikut campur dalam urusan barang. Masalah pengiriman, penyediaan barang, kualitas barang, harga  dll di urus oleh penjual sendiri. Sistem ini yang dipakai Tokopedia, Bukalapak, shopee dan blanja . Namun seiring dengan perkembangan teknologi dan pengetahuan masyarakat, sistem bukalapak dan tokopedia pun mulai tidak efektif. Banyak yang hanya numpang katalog produknya, biasanya cara ini dipakai oleh dropshiper. Modalnya hanya katalog dan harga produk.
  3. Dagang online nebeng barang. Sistem ini yang paling menjengkelkan menurut saya. Ini ibarat seperti swalayan besar semacam hypermarket, carefour, dll. Pedagangnya cuma 1, ya pemilik situs jual beli online tersebut. Lalu bagaimana dengan barang dagangannya? Barang dagangan ada banyak tapi biasanya ada di penjual barang, bukan pemilik situs. Pemilik situs sendiri entah punya barang atau tidak itu hanya mereka yang tau.  Sistem ini diterapkan oleh Blibli , Lazada dan banyak situs lainnya seperti Bhinneka
  4. Kembali ke atas

Persamaan belanja Bukalapak, Tokopedia, Blibli atau lazada dan Shoopee serta Blanja

Tidak perlu di bahas karena 3 sistem jual beli online di atas sama2 menjual barang secara online




Perbedaan belanja Bukalapak, Tokopedia, Blibli atau lazada dan Shoopee serta Blanja

Fitur Situs Milik Sendiri Nebeng Lapak (Bukalapak, Tokopedia. shopee, blanja) Nebeng Barang (lazada, Blibli )
Interaksi dengan pemilik barang YA YA TIDAK
Punya barang sendiri Stok belum pasti belum pasti
Penentuan harga barang Owner  Pemilik barang Pemilik Situs
Pengiriman barang Owner Pemilik barang Pemilik Situs
Penentuan Kualitas Barang Owner Pemilik barang Pemilik Situs
Komplain Owner Pemilik barang dijembatani Penyedia Lapak Pemilik Situs
Pembayaran Owner Dijembatani Penyedia Lapak Dijembatani Pemilik Situs
Cara Pembayaran Biasanya hanya transfer antar bank Multi Payment Gateway Multi Payment Gateway

 

Kembali ke atas

Kelebihan - Belanja Bukalapak, Tokopedia, Blibli atau lazada dan Shoopee serta Blanja

Kelebihan  - Belanja Bukalapak, Tokopedia, Blibli atau lazada

  • Milik Sendiri
    • Lebih aman karena mereka biasanya memang benar-benar punya toko real dan memang nye-stok barang
    • Karena dari penyedian barang sampai pengiriman barang dikelola sendiri biasanya supportnya lebih cepat dan tidak mengada-ada. Misal kalo ngga ada mereka akan bilang ngga ada, tidak di suruh nunggu untuk cek barang di penyedia barang.
    • Bisa menggabungkan beberapa item menjadi 1 paket pengiriman sehingga bisa menghemat ongkos kirim.
    • Pedagang mengetahui betul barang yang dijual, mulai dari ukuran, bahan, warna dll, sehingga kualitasnya sesuai dengan yang diiklankan.
    • Kualitas barang mudah dikontrol oleh pemilik situs
  • Nebeng lapak (Bukalapak, tokopedia, shopee, blanja)
    • Barang dan variannya lebih banyak karena banyak pedagang kecil maupun besar yang menyewa lapak. Bahkan hanya punya 1 produk saja bisa menjual produknya.
    • Harganya kompetitif karena tidak ditentukan oleh penyedia lapak
    • Pembeli bisa berinteraksi langsung dengn penjual barang, termasuk fasilitas komunikasi via telpon/sms.
    • Lebih aman jika dibanding kan dengan Situs jual beli online milik sendiri, karena dijembatani oleh penyedia lapak
    • Pembeli bisa melakukan jual beli secara langsung tanpa melalui penyedia, resiko ditanggung sendiri.
  • Nebeng barang (lazada, blibli , JD dll)
    • Barang dan variannya lebih banyak walau tak sebanyak sistem nebeng lapak, karena mungkin hanya pedagang menengah ke atas yang di ajak kerjasama.
    • Pembeli tidak perlu berinteraksi dengan penjual, kelebihannya pembeli cukup menghubungi pemilik situs
    • Bisa menggabungkan beberapa item menjadi 1 paket pengiriman sehingga bisa menghemat ongkos kirim.
Artikel Terkait :  #BelanjaOnline - Belanja Bukalapak tidak profesional?

Kembali ke atas

Kekurangan belanja Bukalapak, Tokopedia, Blibli atau lazada, shoppe atau blanja

  • Milik Sendiri
    • Barang dan varian lebih sedikit karena memang mengelola toko milik sendiri
    • Harganya cenderung kurang kompetitif
  • Nebeng Lapak (Bukalapak / tokopedia, shopee, blanja)
    • Tidak bisa menggabung beberapa item jika beda penjual, rugi di ongkos bila membeli barang kecil-kecil tapi beda penjual
    • Banyak pedagang abal-abal (dropshiper). Kenapa dikatakan abal-abal? karena dropshiper tidak memiliki barang yang dijual, mereka hanya memajang katalog dan harga. Jika ada yang mesan, yang ngirim barang bukan mereka, tapi orang ketiga (pemilik barang)
    • Dikarenakan banyak pedagang abal-abal, untuk mencari pedagang yang real lebih susah diantara ribuan pedagang.
    • Kualitas barang yang tidak terkontrol. Tidak ada jaminan dari penyedia, bahwa barang yang dijual oleh pedagang kualitasnya bagus / ori / asli. Pembeli harus pandai-pandai memilah dan memilih barang yang akan dibeli.
  • Nebeng Barang (lazada, blibli dll)
    • Setiap tranksaksi harus melalui perantara penyedia, walaupun hal kecil, misal ingin mengetahui bahannya apa atau warna aslinya seperti apa. Ini yang sering menyebabkan terjadi miss, antara penyedia dan pemilik barang.
    • Penyedia situs biasanya tidak mengerti barang yang mereka jual sendiri, karena memang itu barang orang lain.
    • Pembeli tidak mengetahui kualitas barang secara pasti karena hanya melihat brosur tanpa mengetahui langsung dari pemilik barang
    • Sistem ini sangat menghindari interaksi manusia (pembeli) dengan manusia (pedagang). Karenanya tidak ada fitur pesan/chat dengan pedagang, namun biasanya ada fitur pesan chat dengan penyedia situs

Kembali ke atas

Keamanan belanja Bukalapak, Tokopedia, Blibli atau lazada, Shopee, blanja

Untuk masalah keamanan, kurang lebih sama saja setiap sistem pasti ada celah tergantung tenaga keamanan sistem mereka saja. Tips supaya belanja aman adalah sebaiknya dimulai dari diri sendiri. mulai dari penggunaan perangkat dan jaringan yang aman sangat penting. Jangan menggunakan jaringan publik untuk melakukan transaksi internet banking (hotspot umum, kantor, WifiID dll). Lebih-lebih menggunakan kartu kredit. Setiap data yang kita kirim / terima melalui internet bisa dengan mudah diintip oleh tangan-tangan terampil yang ingin mendapatkan keuntungan dangan cara yang kurang baik.

Sobat bisa baca 7 Langkah Tips Aman Belanja Online supaya barang yang dipesan bisa benar-benar sampai ditangan sesuai dengan yang sobat inginkan.

Kembali ke atas

Kesimpulan belanja Bukalapak, Tokopedia, Blibli atau lazada, Shopee, blanja

Kalau penulis sendiri lebih memilih sistem nebeng barang (Bukalapak, Tokopedia, blanja, shopee dll) disamping varian barang yang banyak dan harga yang kompetitif, kita bisa juga berinteraksi dengan pedagangnya langsung sehingga mendapat gambaran yang detail mengenai barang yang akan kita beli. Namun sebagai pembeli kita harus hati2 dalam membeli barang karena bisa jadi kualitas dan keasliannya tidak dijamin

Berkomunikasi dengan manusia walaupun dengan bantuan teknologi tentulah sangat jauh berbeda bila berkomunikasi dengan sebuah mesin/sistem/aplikasi.

Saya pernah memesan barang di situs jual beli sistem sendiri (pemilik situs, penjual dan pemilik barang satu orang/badan usaha), namun di balas "Tulis formatnya begini2 gan" Akhirnya saya tidak jadi pesan. Saya ingin berkomunikasi dan berbelanja dengan manusia, bukan dengan mesin, walaupun mungkin sistemnya memakai format tertentu, tapi setidaknya kalau ada pemesan yang langsung berinteraksi kenapa harus ribet lagi dengan sistem, sebagai penjual kan bisa mengentry data ke sistem. Jika sistemnya nebeng lapak (banyak pedagang) mungkin iya harus dengan sistem, itupun kita masih COD secara langsung atau tanpa mekanisme sistem penyedia.

Utamanya adalah support dan layanan bila ada masalah, misal barang tidak sesuai, barang tidak sampai, cancel, refund, rusak dll. Pastikan sobat sebagai pembeli mempertimbangkan hal tersebut, jangan asal murah aja, nanti pas ada masalah eh, malah tekor.

Informasi saja, paman penulis seorang service elektro, "Ati-ati kalo beli barang elektronik, kardus dan casingnya mungkin original tapi jeroannya abal-abal, bahkan untuk kanibalan (komponennya) aja malah ngrusak yang lain (yang bener-bener original) karena kode komponen yang tertulis di komponen beda dengan komponen itu sendiri." Kasus yang banyak terjadi katanya LCD TV/Display dll. Kalo HP,,, hemmmm jangan tanya lagi.

Setelah membaca penjelasan di atas (menurut pemahaman dan sepengetahuan penulis dan tanpa referensi selain pengalaman sendiri), sobat pilih yang mana? Belanja di Bukalapak? Tokopedia? Blibli ? Atau Lazada?

Ada yang mau nambahin?

5 COMMENTS

    • @asram. Tidak ada atau mungkin belum ada. Semua user bisa menjadi penjual sekaligus pedagang. Namun pedagang dinilai dari hasil review dan terutama laporan dari pembeli. Misal menjual barang bajakan, jika tidak ada pembeli yang melaporkan ya tidak di proses

Jangan lupa tinggalkan komentar ya gais

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.