#BelanjaOnline Pengalaman Belanja Online Lazada

0
2909
Halaman:
1
2
Sertakan sumber dengan jelas jika ingin mencopy. Selalu cek tanggal, karena mungkin ada beberapa artikel lama yang belum disesuaikan dengan fakta terbaru

Saya mention akun twitter Lazada, lengkap dengan nomor tiket aduan yang tak ada jawabannya hingga saat itu.

Baru mereka kalang-kabut mencarikan informasi pesanan saya; beberapa admin bergantian mention meminta maaf atas ketidaknyamanannya (btw, kenapa sih standar layanan CS di Indonesia itu bawa-bawa ‘ketidaknyamanannya, padahal yang harus mereka mintakan maaf itu sebenarnya ketidakkompetenan mereka alias “I am so sorry. Yes, we’re messed up, and we’ll try our best to fix it”?). Mereka membuatkan pesanan baru untuk saya, dan meminta saya untuk mengabaikan permintaan pembayaran yang dikirim via SMS.

Yeah. Whatever.

Saya ga peduli lagi mereka mau ngapain, yang penting barang pesanan saya datang, pikir saya.




Diantara email panjang lebar mengenai tagihan pengganti yang tak perlu dibayar, lalu mengenai “mohon maaf atas ketidaknyamanannya”, namun saya tidak pernah diberi penjelasan mengapa pembayaran yang sudah terkonfirmasi bisa berubah menjadi ter-cancel oleh sistem, diantara email copy-paste CS atas nama Betty yang di awal email menyapa saya dengan Ibu, lalu di tengah email dengan Bapak… Saya hanya membalas email itu dengan satu pertanyaan:

Kapan barang pesanan saya datang? I’ve been waiting for more than two frikkin’ months.

Tidak dibalas.

Enggan membuang 2.5 hari kerja secara percuma lagi, saya mention lagi akun twitter mereka.

Seperti kaset rusak, para admin twitter itu hanya menjawab bahwa nomor pesanan saya yang lama sudah diganti dengan nomor pesanan baru, dan silakan menunggu untuk pengiriman barang.

Sampai kapan coba saya nunggunya? Entahlah.

Akhirnya saya jawab tweet mereka dengan; saya tunggu dalam 5 hari kerja, jika pesanan tidak sampai, saya akan tulis blogpost pengalaman buruk berbelanja di Lazada. Jika tidak salah, tweet itu saya kirim sekitar jam 16.00 WIB. Hampir jam 20.00 WIB setelahnya, seorang CS Lazada menelpon saya, dan sama seperti kaset rusak yang berputar otomatis, ia kembali nyerocos menyebutkan pesanan lama saya sudah berubah menjadi pesanan baru, bla..bla..bla

Artikel Terkait :  Manakah yang paling aman belanja Bukalapak, Tokopedia, Blibli atau lazada?

Kesal karena pelayanan yang bertele-tele dan juga karena ia membangunkan saya dari tidur sore (saya biasa tidur sepulang kerja, lalu bangun sekitar pukul 21.00 WIB untuk blogging) saya sedikit membentaknya untuk diam.

Saya kembali mengajukan pertanyaan: “Jadi kapan pesanan saya akan saya terima?”

Jawabannya: “Ibu tahu kan barang pesanan Ibu ini dikirim dari luar negeri? Kami membutuhkan waktu pengiriman sekitar 30 hingga 55 hari kalender untuk mengirimkannya…”

“Saya tahu! Untuk pemesanan awal saya, saya sudah menunggu 2 bulan lebih. Untuk pemesanan yang kalian cancel tanpa pemberitahuan ke saya ini, saya tidak mau menunggu lagi sekian lama!” Then, I hung up. Sumpah KZL banget lagi tidur terus dibangunin cuma diajak berantem.

Tak lama, saya mendapat mention lagi di-twitter, mengabarkan bahwa pesanan baru saya sudah ter-cancel kembali dan saya diminta mengisi formulir refund untuk pengembalian dana. Lagi-lagi, Lazada membatalkan pesanan tanpa konfirmasi dan persetujuan dari saya.

What the ef!

Yang sedianya saya masih mau memberi mereka waktu 5 hari kerja untuk membereskan “kekacauan” yang mereka perbuat, saya batalkan. Sudah cukup ya, Lazada. Saya tidak akan meributkan untuk tetap minta dikirim barang sesuai pesanan saya ataukah uang saya dikembalikan.

Jika kalian bisa membatalkan pesanan saya tanpa konfirmasi, membuat saya harus mencetak rekening koran, membuat saya menunggu tanpa konfirmasi sampai saya menanyakan kembali, CS-mu ngajak berantem dengan nelpon di luar jam kerja (hey, kemarin-kemarin kemana aja?), meminta saya menunggu kembali untuk paling cepat satu bulan ke depan untuk kesalahan yang tidak saya perbuat….

Kenapa saya ga bisa nulis pengalaman buruk berbelanja di Lazada sekarang juga?

Komentar sebagai penulis ulang Pengalaman Belanja Online Lazada :

Saya pernah mendapat yang begini, akhirnya saya cancel dan minta refund karena barangnya ngga jelas (masih di pesan, baru dikirim dari vendor,  sudah diantar digudang bla bla bla. Belajar dari situ, saya pasti bikin perjanjian, jika tidak sesuai jadwal, harus direfund. Dan cara ini berhasil di banyak kasus bagi penulis pribadi, terutama yang memang barangnya harus di pesan dulu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.