Ironi Negeri Penghasil Madu Terbaik Dunia. Di beberapa negara, madu sudah digunakan begitu luas, sebut saja di Australia atau Selandia Baru, madu dikonsumsi hampir setiap orang. Pemahaman masyarakat di sana mengenai madu sudah lebih maju. Mereka sudah lama meninggalkan diskusi bertema madu asli vs madu palsu menuju madu berkualitas baik vs madu berkualitas rendah. Begitu juga di Jepang.
Selain itu, madu juga sudah cukup lama digunakan sebagai campuran obat, kosmetika, pemanis alami dalam berbagai makanan dan minuman.
Lalu bagaimana dengan Indonesia sendiri? Perlu sobat ketahui dari 11 jenis spesies lebah madu terbaik dunia, 9 diantaranya ada di Indonesia. Ini adalah potensi yang sangat besar untuk menjadi eksportir madu dunia.
Ironi Negeri Penghasil Madu Terbaik Dunia
Namun kekayaan alam tersebut di atas tidak serta merta membuat masyarakat Indonesia menempati urutan pertama dalam mengkonsumsi madu, namun malah berada jauh di bawah negara-negara lain.
Penelitian Tahun 2004 menunjukkan bahwa tingkat konsumsi madu masyarakat Indonesia sebesar 10 gram / orang / tahun. Di Jepang mencapai 700 gram / orang / tahun. Masyarakat Eropa, rata-rata mengkonsumsi 1.000 gram / orang / tahun, Selandia Baru? 1.500 gram / orang / tahun.
Penelitian terakahir menunjukan peningkatan tapi tidak signifikan, yaitu 20gram/tahun. Bisa sobat timbang sendiri, 20gram itu seberapa banyak sih. Dan 20gram itu pertahun bukan perhari. Bagi penulis sendiri, ini memang benar-benar sebuah ironi Negeri Penghasil Madu Terbaik Dunia
Madu asal Indonesia sebenarnya telah diakui masyarakat global. Namun pengelolaan dan budidaya lebah sebagai penghasil madu masih sangat minim, sehingga untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, Indonesia masih harus impor madu untuk menyuplai kebutuhan madu dalam negeri yaitu mencapai 150.000 ton. Separuhnya masih impor dari China. Data tahun 2018
Lebih ironi lagi, banyak pedagang madu abal-abal yang hanya mengejar keuntungan sesaat dengan menjual produk madu dengan kualitas sangat rendah. Kualitas sangat rendah di sini bisa karena dicampur/dioplos dengan sirup atau air gula, bisa juga karena dipanaskan dengan metode yang salah. Salah satu efek jangka panjangnya adalah masyarakat tidak lagi percaya dengan manfaat madu sehingga malas mengkonsumsi madu
Penulis sendiri sering menjumpai banyak masyarakat awam yang enggan membeli madu karena bagi mereka tidak mudah mendapatkan madu yang berkualitas. Bagi mereka, daripada menghabiskan uang untuk madu yang tidak jelas, lebih baik untuk keperluan yang lain.
Hal ini sebaiknya bukan dijadikan hambatan tapi ini adalah tantangan bagi para petani lebah di Indonesia untuk mengambil peran penting dalam meningkatkan kepercayaan dan pengetahuan kepada masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi madu.