Jika melihat dari cerita saya di atas, dalam hal ini sudah 2 kali saya diberi harapan palsu:
Melalui email tanggal 9 Maret yang bilang kalau barang sudah dikemas.
Email tanggal 13 Maret yang bilang barang sudah siap kirim dengan Nomor Resi JNE yang ternyata tidak dikenal saat dilakukan “tracking” .
Saya masih menanti kepastian kapan pengiriman dari Lazada walau istri saya sudah bilang untuk cancel saja. Saya memilih untuk tetap menunggu, karena kalau membatalkan pemesanan, prosesnya akan lebih ribet lagi. Apalagi sebelumnya Lazada bilang kalau barangnya sudah dikirim.
Saya berkeyakinan, Lazada sebagai perusahaan yang cukup besar di bisnis online pasti akan menjaga nama baiknya. Semoga saja barangnya akan dikirim dalam waktu dekat ini. Karena saya lihat, barang yang saya pesan tetap ada di daftar display, namun dengan harga yang lebih tinggi dari pada saat saya memesan dan membayar.
Pesan saya, jika hendak membeli barang di Lazada, cek dulu supplier barang tersebut. Jika dari Lazada langsung, maka dapat dipercaya, dan biasanya barang akan dikirim dalam waktu 1-2 hari saja (jika anda tinggal di jabotabek). Namun jika Lazada menjual dari pihak ketiga, maka harus lebih hati-hati. Pengalaman saya ini bisa dijadikan catatan tersendiri. Karena kesalahan satu supplier, supplier lain yang bagus langsung terlupakan.
Apapun yang terjadi setelah ini, pastinya akan sulit bagi saya untuk percaya kembali dengan Lazada. Semoga Lazada dapat memperbaiki pelayanannya, saya yakin bukan cuma saya yang mengalami kejadian hal ini. Sudah semestinya ada syarat dan kentuan jika barang yang dipesan belum datang hingga waktu yang dijadwalkan.
Update..
Sore ini sekitar jam 17, dapet email dari Lazada. Intinya permintaan maaf untuk pembatalan pemesanan karena Kendala pada ekspedisinya. Jadi uang pembayarannya akan di refund ke kartu kredit saya dalam waktu 14 hari kerja setelah pembatalan ini. Well, semoga prosesnya lancar jadi saya gak perlu komplain2 lagi.
image
Semoga Lazada bisa ambil pelajaran dari peristiwa ini sehingga tidak terulang lagi di kemudian hari. Supplier2 yg mbalelo mending di”buang” aja.
Tangerang, 25 Maret 2015
