#TravelTips - Menikmati Kehangatan Kota Cantik Palangka Raya

6
3966
Halaman:
1
2
Sertakan sumber dengan jelas jika ingin mencopy. Selalu cek tanggal, karena mungkin ada beberapa artikel lama yang belum disesuaikan dengan fakta terbaru

Kuliner Kota Cantik Palangka Raya

Oke sob, saya salut dengan 3 suku asli di Indonesia. Jawa, Bugis dan Madura.

Dimana ada perkampungan terutama desa lebih-lebih kecamatan, bisa dipastikan di situ ada 3 suku tersebut, terutama suku Jawa.

Sama halnya di kota cantik Palangka Raya, jika kita pergi ke Yos Sudarso, hampir semua warung tenda tersebut dikelola orang jawa. Menunya standar, Lalapan.

Masakan Banjar tidak akan dijumpai di warung tenda, mereka lebih memilih membuka warung makan di tempat semi permanen.




Masakan bugis (Konro dan Coto) tersedia di warung tenda Yos Sudarso, cukup enak manurut saya, biasanya saya memesan konro. Sekitar 30rbu seporsinya.

Dan lagi-lagi sob, saya sedikit mengalami kesulitan saat mencari masakan asli dayak, semacam sayur rotan, sayur gambut, kelakai, sulur, dll. Ada sih di rumah makan Samba di Jl. RTA Milono sebelah Bank Daerah Kalteng.

Suku dayak hampir sama dengan suku Banjar dan Bugis. Ikan adalah lauk wajib saat makan. Kalo paman saya bilang, harus ada bau amis (ikan). Tidak seperti orang sunda/Jawa, makan dengan tempe dan sambel aja sudah terasa nikmat.

Transportasi Kota Cantik Palangka Raya

Tidak banyak ojek di Kota Cantik Palangka Raya. Hanya ada angkotan Kota, yang mengantar kita dari pinggiran kota ke pusat kota. Orang-orang lebih memilih naik kendaraan pribadi. Tata kotanya saat ini masih bagus. Jalan protokolnya pun tertata dengan baik. Bisa dikatakan jalan protokol di kota cantik palangka adalah jalan yang paling tertata dari kota-kota yang pernah penulis kunjungi. Maklum saja, karena Soekarno yang merubah nama Bumi Palangka menjadi Palangka Raya dengan tujuan suatu saat nanti akan dijadikan Ibu Kota Negara. Ngga tau ya nanti ke depan gimana, tergantung pemkot palangka tentunya sebagai pemegang otoritas tata kota.

Bila pertama kali datang di Palangka Raya via Udara, sobat akan mendarat di Bandara Udara Tjilik Riwut (Tokoh dan Pahlawan sekaligus Gubernur pertama Kalteng). Dari bandara kita bisa memilih taksi dengan ongkos 70-90 ribu/mobil, untuk dalam kota (muat untuk 3-4 org). Bila naik ojek sekitar 30-40

Artikel Terkait :  #TravelTips Refund Tiket Pesawat di Traveloka

Sangat mudah menghafal rute dan jalan palangka raya. Setiap jalan protokol hampir semua terhubung dengan rapi.

Di sini kita harus antri untuk membeli BBM, lebih-lebih solar. Kita harus bersaing dengan para pelangsir BBM. Jangan heran bila ada banyak sepeda motor sejenis suzuki thunder untuk melangsir BBM. Sedangkan yang memakai Mobil biasanya memakai mobil buluk karatan dengan tangki modifikasi.

Penginapan Kota Cantik Palangka Raya

Tidak usah bingung mencari penginapan di Kota Cantik Palangka Raya. Mulai dari kelas melati sampai kelas International seperti Swiss Bell. Saya sarankan menginap di daerah Jl. Ahmad Yani. Di saat malam bisa berkeliling di pasar malam tradisional dan mencoba Soto Banjar. Di samping Jl. Ahmad Yani, bisa juga di Jl. Yos Sudarso, ada beberapa penginapan yang dekat dengan area kuliner dan pusat perbelanjaan modern.

Lebih caem lagi sobat bisa menginap di Hotel Neo. Satu getung dengan Cinema XXI. Terletak di Bundaran Besar Palangka Raya. Ini Layaknya Hotel Indonesia di Bundaran HI Jakarta.

Untuk kelas melati kita bisa memilih mulai dari 90rb/mlm s/d 250rb/mlm

Biaya Hidup Kota Cantik Palangka Raya

Secara garis besar, biaya hidup di Kalimantan Tengah khususnya Palangka Raya cenderung mahal bagi saya pribadi. Dengan UMP 1,8jt/bln itu akan habis untuk tempat tinggal dan makan. Biaya sewa barak (kost) paling murah 500rb/bulan. Sedangkan makan paling murah 15rbu (nasi telor dengan teh es) . Hitungan sederhananya, 50rbu*30hari = 1,5jta, dtambah sewa barak 500rb, paling tidak harusnya UMP Palangka Raya minimal 2 jta.

Penduduk lokal cenderung konsumtif. Senang membeli namun sedikit yang memproduksi sendiri. Mungkin karena dimanja dengan alam. Seperti ikan, yang tinggal ngambil di sungai. Rata-rata pedagangnya adalah pendatang, terutama orang banjar. Sedangkan orang dayak lebih banyak yang menjadi pegawai, baik itu PNS maupun swasta. Gengsi, penampilan itu kalo bisa "tampil wah", masalah rumah itu belakangan. Namun bagi saya pribadi, tidak masalah yang penting mau untuk di ajak maju.

Well, dengan ongkos pesawat mulai dari 1 jta PP, tidak ada salahnya menikmati kehangatan dan kecantikan kota cantik Palangka. Pastikan sobat sudah mencari referensi untuk semua yang diperlukan.

Enjoy Travelling. Selamat datang di Bumi Tambun Bungai Palangka Raya

6 COMMENTS

  1. Sepertinya pengetahuan anda terlalu dangkal memgatakan bahwa pemduduk lokal di palangka raya malas dan tidak mau bekerja keras. Pendapat saudara tidak mendasar.. Mari berkenalan dahulu dgn kami penduduk aslinya.. Salam Saudara ! Salam ela mikeh. 🙂

    • Mungkin begitu, saya yg belum begitu mengenal, tpi jika dibandingkan dengan daerah indonesia timur, lebih parah daerah indonesia timur, NTT sampai Papua. Masyarakat Dayak saya akui sangat arif dan bijak. Hampir sama dengan org Jawa, sangat welcome. Namun untuk etos kerja memang kurang. Sebelumnya maaf, Ini kritik positif untuk membangun, tidak ada maksud membanding2 kan

Jangan lupa tinggalkan komentar ya gais

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.